Sunday 17 November 2013

Kilas balik sebuah kisah pengabdian

,
Pada artikel sebelumnya saya sudah menulis sedikit tentang pengalaman saya mengabdi selama menjadi SM3T di Kab.Nias. Tetapi pada artikel kali ini saya akan mencoba membagi lebih banyak lagi pengalaman saya selama mengabdi khususnya di Sekolah..

setiap hari saya harus berangkat ke sekolah pukul 07.00 WIB atau lewat. saya pergi ke sekolah dengan berjalan kaki sepanjang 1 km lebih. saya berjalan kaki ke sekolah bukan karena jalanan di daerah ku tidak dilalui kendaraan tetapi, masalah yang paling utama saya tidak menggunakan sepeda motor ke sekolah karena saya tidak bisa mengendarai sepeda motor dan kenapa saya tidak menumpang dengan sepeda motor orang lain karena saya merasa tidak enak hati kalau terus menerus menumpang di sepeda motor orang lain. jadi, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saya memilih berjalan kaki ke sekolah dan pulang sekolah. bagiku, ketika pergi ke sekolah tidak begitu memberatkan karena udara masih segar dan jalannya turunan. tetapi, ketika pulang sekolah perasaan tidak nyaman lagi disebabkan cuaca panas,capek dan jalannya menanjak. ketika pagi hari tiba di sekolah, saya harus melaksanakan tugas saya sebagai guru, yaitu memanggil siswa untuk memasang bendera, mengatur siswa yang menjadi petugas kelas maupun kantor guru. setelah semuanya siap saya membunyikan bel pertanda masuk. dan saya harus melihat kelas mana saja yang belum ada guru. dan apabila tidak ada guru dalam kelas saya mengantikan kelas tersebut untuk sementara. memang tugas rutin ini tidak saya lakukan hanya seorang diri. tetapi, ada kalanya juga saya lakukan seorang diri. saya mengajar murid seperti guru lainnya. kebetulan saya adalah prodi pendidikan sejarah sehingga saya mengajar IPS Terpadu. dan saya mendapat tugas tambahan untuk mengajar bidang studi Pertanian. pada pelajaran IPS Terpadu saya tidak melibatkan siswa untuk terjun ke lapangan. tetapi, pada awalnya saya sangat kebingungan ketika diminta untuk menjadi guru Pertanian karena saya tidak punya basic di bidang pertanian tetapi, setelah berfikir ini adalah kesempatan emas untuk belajar. dan akhirnya pun saya belajar melalui buku maupun melalui orang-orang yang punya basic di bidang pertanian. melalui pelajaran Pertanian saya mencoba untuk mengenalkan Budidaya Tumbuhan khususnya sayur-sayuran karena saya melihat di Nias masih sangat kekurangan jenis sayur-sayuran khususnya sayuran daun.dan inilah hasil dari lahan sekolah SMP Negeri 2 Hiliduho walaupun dengan cara budidaya yang sangat sederhana dan mungkin sangat kurang: dan dari sinilah saya menyimpulkan sebenarnya kita semua bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah kita ketahui asalkan kita mau belajar. jadi,intinya adalah niat kita.. saya berusaha mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan di sekolah ataupun di masyarakat khususnya yang masih berhubungan dengan ruang lingkup pendidikan. dan bahkan saya pernah mengikuti sebuah lomba tari daerah Nias, yaitu Maena. tarian tersebut dilakukan oleh Muda Mudi Gereja Katolik. dan kami pun mendapat juara I. tentunya saya sangat senang dengan prestasi ini. ini dia Videonya ketika kami tampil. begitulah sekilas cerita pengabdian di Nias. walau semuanya tak selalu indah. tetapi, saya jalani dengan ikhlas dan tulus. karena tanpa hati yang ikhlas dan tulus untuk melakukan sesuatu maka semuanya akan sia-sia...

0 comments to “Kilas balik sebuah kisah pengabdian”

Post a Comment

 

My blog, My Expression Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates